Bulan kemengangan
adalah nama lain untuk bulan Syawal, kemengan itu dinilai dengan tolak
ikur manusiawi kemengan dalam hal apa ? yaitu kemengan diri setelah
kita didik oleh tradisi puasa, bangun malam. membaca Al Qur'an, dan
rangkaian ibadah-ibadah lainya yang kita lakukan terus menerus selama
bulan ramadhan.
Namun ketika bulan ramadhan dengan rutinitas seharusnya telah berlalu,
dan kita akan masuk ke bulan syawal, apakah kita akan tetap masih
menghidupkan tradisi raadhan seperti bangun malam hari untuk beribadah ?
tampaknya kita lebih sering lalai, lalu di lain pihak, diluar bulan
ramadhan apakah kita juga masih kuat membiasakan diri untuk makan
seadanya , sebagaimana saat kita makan diwaktu berbuka puasa?
Selain itu, adalagi lagi tradisi Ramadhan yang tampaknya telah hilang diluar bulan suci ramadhan, yaitu tradisi tadarusan atau
membaca Al Qur'an, ketika puasa berlalu memissahkan kita rutin membaca
Al- Qur'an ? kita harus jujur kepada diri kitasendiri, kita sangat
jarang membaca Al Qur'an di luar bulan puasa, jangankan untuk membaca,
barangkali mungkin menyentuh, membersihkan debu-debu yang mengotori
kertas Al qur'an kita seakan-akan tidak sempat. jika demikian, apakah
bulan syawal nanti ini pantas kita sebut bulan kemengan untuk diri kita
sendiri ? wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar